A. PENDAHULUAN
Menjadikan kitab Allah Subhanahu wa Ta`ala sebagai sumber petunjuk satu-satunya dalam kehidupan dan mengembalikan segala masalah hanya kepada-Nya merupakan suatu keharusan oleh setiap diri kita sebagai seorang muslim.
Dalam hidup keseharian, kita sama-sama bersepakat bahwa dalam menanggulangi masalah kerusakan sebuah masalah, misalnya pesawat terbang, kita harus memanggil seorang insinyur yang membuat pesawat itu. Kita juga sama-sama bersepakat bahwa seorang pilot yang akan mengoperasionalkan suatu pesawat terbang harus mengikuti buku petunjuk operasional pesawat yang dikeluarkan dari perusahaan yang memproduksinya. Tetapi di samping perumpamaan-perumpamaan ini, kita mesti bertanya : mengapa prinsip ini tidak kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai hamba Alllah? Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta’ala lah yang menciptakan kita dan hanya petunjuk-Nya yang benar? Sehingga segala masalah, kerusakan, kemungkaran dan lainnya hanya dapat diatasi dengan menjadikan petunjukNya sebagai pedoman dan tempat kembali?.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirma, artinya : ”Katakanlah : Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya) ” (QS. Al Baqarah : 120).
Dan untuk menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang sesungguhnya, tentu kita pun sepakat bahwa setiap kita harus mampu membacanya dengan cara yang benar sesuai dengan kaidah-kaidah tilawah al-Qur’an sebagaimana yang telah dirumuskan oleh para ulama, untuk kemudian memahami maknanya, mentadaburinya dan menerapkan nilainya dalam pengamalan.
Akan tetapi, di saat kerusakan, kemungkaran dan keterbelakangan melanda umat ini, justru kaum muslimin jauh dari kitab suci yang telah diturunkan sebagai petunjuk yang terang yaitu al-Qur’an. Dan salah satu penyebab mendasar adalah karena buta aksara al-Qur’an.
Berangkat dari hal di atas dan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, artinya : ” Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. 3:110) maka kami berikhtiar untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan Baca Tulis al-Qur’an bagi kaum muslimin. Alhamdulillah, saat ini kami telah melakukan pembinaan usia sekolah pada anak-anak kaum muslimin dengan pembentukan TK/TPA bagi Putera/Puteri. Begitu pula pada orang dewasa, kami telah membuka pembinaan bagi mereka dengan DIROSA (Dirasah Orang Dewasa) pada beberapa tempat dan komunitas kaum muslimin. Kedua pembinaan ini (anak dan dewasa) kami laksanakan dengan tidak memungut biaya bagi mereka, mengingat keadaan mayoritas mereka yang lemah pada sisi ekonomi.
Akhirnya, kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, semoga Dia mengerakkan hati dan memudahkan langkah kita dan umat Islam lainnya untuk kembali kepada Kitabullah dan tidak meninggalkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam : ”"Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (Al Qur`an) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula." (HR. Muslim).
B. TUJUAN
Pendidikan dan Pelatihan Baca Tulis al Qur’an TK/TPA Jilul Qur’an dilaksanakan dengan tujuan :
1. Agar peserta dapat membaca al-Qur’an dengan benar sesuai dengan kaídah-kaidah Tajwid yang telah dirumuskan oleh para ‘ulama.
2. Agar peserta dapat memahami kandungan al-Qur’an dan mengamalkannya.
3. Agar peserta mampu untuk menghiasi dirinya dengan Ibadah dan akhlak mulia.
C. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran bagi para santri menggunakan metode pembacaan al-Qur’an secara TILAWATI . Metode ini memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh metode lainnya yakni dengan penggunaan lagu/irama rost dan tartil, sehingga memudahkan bagi para santri untuk memahami dan mengingat materi yang dipelajari. Adapun metode penyampaian materi tetap menggunakan sistem klasikal sebagaimana metode baca al-Qur’an lainnya.
D. STAF PENGAJAR
TK/TPA Jilul Qur’an saat ini memiliki beberapa orang staf pengajar/pembina yang telah berpengalaman dan telah mengikuti beberapa pelatihan/kursus dan studi banding tentang metode qira’ah al Qur’an di beberapa tempat.
1. Nursidah.
Telah memiliki sertifikat 2/SB dari Balitbang Tartil al Qur’an AMM Yogyakarta dan Studi Banding Metode Qira’ati di Semarang.
2. Wahidah.
Alumni PGTK al Qur’an, Pelatihan Metode TILAWATI pada Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya, Pelatihan Metode QIRA’AH Yayasan Foslamic Makassar dan Studi Banding pada AMM Yogyakarta.
3. Muh. Alwi Mas’ud.
Alumni Pelatihan Metode TILAWATI pada Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya dan Kursus Tatil pada Balitbang AMM Yogyakarta.
4. Abdul Hadi.
Alumni Pelatihan Metode TILAWATI pada Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya dan Kursus Tatil pada Balitbang AMM Yogyakarta.
5. Iwan Sugiarto
Alumni Pelatihan Metode TILAWATI pada Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya dan Kursus Tatil pada Balitbang AMM Yogyakarta.
E. WAKTU, TEMPAT dan PESERTA
Sampai saat ini TK/TPA Jilul Qur’an telah membina beberapa kelompok TK/TPA, yakni :
1. TK/TPA Masjid An Nuur, Sungguminasa . Peserta berjumlah 9 orang putera dan 37 puteri. Dilaksanakan pada setiap hari Ba’da Maghrib kecuali pada malam Ta’lim rutin (Senin dan Rabu).
2. TK/TPA bagi masyarakat pinggiran Taman Losari di Masjid Barakah Makassar. Peserta berjumlah 4 orang. Dilaksanakan pada setiap hari Kamis dan Sabtu Pukul 14.00 sd. 16.00 WITA.
3. TPA DIROSA (Dirasah Orang Dewasa) bagi masyarakat pinggiran Taman Losari di Masjid Barakah Makassar. Peserta berjumlah 3 orang. Dilaksanakan pada setiap hari Kamis dan Sabtu Pukul 14.00 sd. 16.00 WITA.
4. TPA DIROSA (Dirasah Orang Dewasa) bagi sekitar Masjid Babul Khair belakang Mapolresta Gowa. Peserta berjumlah 12 orang. Dilaksanakan pada setiap hari Senin dan Sabtu Pukul 16.00 sd. 18.00 WITA.
5. TKA bagi anak usia sekolah di sekitar Kompleks Pekuburan Islam Beroangin/Syafiriyah Makassar. Peserta berjumlah 27 orang. Dilaksanakan pada setiap hari Rabu dan Ahad Pukul 13.00 sd. 18.00 WITA.
6. TPA DIROSA (Dirasah Orang Dewasa) bagi masyarakat sekitar Kompleks Pekuburan Islam Beroangin/Syafiriyah Makassar. Peserta berjumlah 17 orang. Dilaksanakan pada setiap hari Rabu dan Ahad Pukul 13.00 sd. 18.00 WITA.
7. TPA DIROSA (Dirasah Orang Dewasa) bagi masyarakat Dusun Ta’ciri’ Desa Bontomanai Kab. Gowa. Peserta berjumlah 14 orang. Dilaksanakan pada setiap hari Selasa Pukul 14.00 sd. 15.00 WITA.
8. TK Islam Al Arham Dusun Taborong Kec. Pallangga Kab. Gowa setiap hari sekolah sebagai Guru Sukarela.
F. PENUTUP
Demikianlah proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/ Ibu/ Saudara(i) agar kiranya dapat berkenan membantu terselenggaranya kegiatan kami. Atas perhatiannya kami ucapkan Jazakumullah Khairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar