Kamis, 15 Desember 2011

Laporan PPL UIN ALAuddIN MAKASSAR Muhammad Arif


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      1.            Hakekat PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan merupakan bagian intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup latihan baik mengajar maupun tugas non mengajar secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan pembentukan profesi keguruan.
PPL mempersyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan. Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing dan pelatihan mandiri yang diarahkan kepada terbentuknya kemampuan keguruan, yang terjadwal secara sistematis dibawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong yang memenuhi syarat. Ini berlaku untuk pendidikan guru terintegrasi (Concurrent) maupun pendidikan guru berlapis (consecutive)
Dari sudut kurikulum, PPL merupakan mata kuliah proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. PPL disengaja dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar memiliki atau menguasai  kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara professional. Sedangkan dari segi isi, PPL adalah seperangkat komponen pelatihan prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori-praktek secara berlapis dan berulang pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam program pelatihan tersebut.

Program pengalaman Lapangan (PPL) adalah titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang harus didalami oleh mahasiswa di LPKT. Oleh karena itu, PPL dapat diartikan sebagai salah satu program yang merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan sebagian pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian PPL adalah suatu program seluruh pengalaman belajar sebelum ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan-kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri yang diarahkan kepada terbentuknya kemampuan guru, yang terjadwal secara sistematis dibawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong yang memenuhi syarat. Hakikat PPL semacam ini selaku baik pendidikan guru terintegrasi maupun pendidikan guru berlapis..
Dalam laporan ini dipaparkan seluruh kegiatan yang mengajar maupun non-mengajar. Pelaksanaan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sungguminasa Gowa yang terdiri dari kegiatan PPL yang harus dipahami sebagai persyaratan untuk mengikuti mata kuliah PPL.
      2.            Maksud dan Tujuan PPL 
            PPL diberikan kepada mahasiswa dengan maksud untuk memberikan pengalaman kepada calon guru tentang tugas mengajar (teaching) maupun tugas kependidikan lainnya (non teaching). Sedangkan tujuan PPL dapat dibagi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
A.    Tujuan Umum
PPL bertujuan memberikan pengalaman nyata dilapangan kepada mahasiswa, sehingga terbentuk tenaga kependidikan yang professional, yaitu tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan pengajaran.
B.     Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang diharapkan dapat dicapai mahasiswa melalui PPL kependidikan adalah :
a.       Mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, adminisrasi dan akademik sekolah atau tempat latihan lain sebagai tempat kerja.
b.      Mengetahui berbagai keterampilan dasar mengajar.
c.       Dapat menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi yang sebenarnya.
d.      Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial dilingkungan sekolah.
e.       Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatan yang direfleksikan dalam perilaku sehari-hari.
             3.     Kegunaan PPL
Kegiatan PPL ini memiliki banyak manfaat/kegunaan yang dirasakan langsung maupun tidak secar langsung oleh pihak yang terlibat. Untuk mahasiswa PPL itu sendiri, akan menjadi bekal pengalaman mengajar dan mengelolah kelas secara profesional sehingga kelak telah sanggup atau lebih siap menjalankan tugas atau amanah sebagai guru.
            Bagi LPTK, akan mendapat berbagai informasi tentang masalah dunia pendidikan khususnya di dunia sekolah lanjutan, sehingga minimal menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam hal penyiapan lulusan guru yang kapabel dibidangnya.
Adapun manfaat bagi sekolah tempat praktek adalah sedikit banyaknya mendapat konstribusi bagi kepentingan kependidikan di sekolahnya. Misalnya adanya pengalaman baru memunculkan kesadaran pihak sekolah untuk senantiasa berbenah diri baik secara individual maupun secara kolektif demi kepentingan pendidikan
B.     Keadaan Sekolah
1.      Riwayat Singkat Pendirian dan Pembinaan Sekolah SMA Negeri I Sungguminasa
SMA Negeri I Sungguminasa terletak di jalan Andi Mallombassang No. IA Sungguminasa Kab. Gowa. Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1957 dengan empat ruang kelas tempat belajar. Kemudian selanjutnya berubah menjadi sekolah dasar pada tahun 1960-an dan selanjutnya mengalami perkembangan sehingga dialihkan menjadi sekolah menengah lanjutan atas (SLTA) yang di beri nama SMA Negeri 159 Sungguminasa, yang sampe sekarang siswanya masih sering menyebutnya dengan kata SALIS yang diambil dari singkatan SAtu LIma Sembilan (159).
Sesuai dengan kurikulum tahun 1994, maka di SMA Negeri 159 Sungguminasa Gowa diganti menjadi SMA Negeri I Sungguminasa Kabupaten Gowa. Dari tahun ke tahun sekolah ini mengalami perkembangan dan penambahan gedung/fasilitas sekolah dari pemerintah sehingga jumlah gedung hingga saat ini 11 (sebelas) buah.
2.      Keadaan Sekolah
Siswa SMA Negeri 1 Sungguminasa adalah mereka yang telah lulus seleksi ujian masuk yang diselenggarakan setiap tahun oleh sekolah tersebut dan sebagian kecil pindahan dari sekolah lain yang sederajat.
3.      Keadaan Siswa
Siswa SMA Negeri 1 Sungguminasa Gowa sebagai salah satu komponen pendidikan adalah mereka yang telah lulus seleksi/ ujian masuk yang di selenggarakan setiap tahun oleh sekolah tersebut dan sebagian kecil adalah pindahan dari sekolah lain.

Seperti sekolah lanjutan lainnya,SMA Negeri 1 Sungguminasa Gowa Mendidik siswa /siswinya yang terdiri dari kelas X,XI,danXII. Tapi mulai tahun ini khusus kelas Bahasa Di Tiadakan.Oleh karena itu, Adapun perinciannya sebagai berikut :
a.       Kelas X Terdiri dari 10 (Sepuluh) Kelas.mulai dari X1 Sampai X10
b.      Kelas XI Terdiri dari 7 (Tujuh) Kelas Dengan Perincian :
- 5 (Lima) Kelas untuk IPA
- 2 (Dua) Kelas untuk IPS
c.       Kelas XII Terdiri dari 9 (Sembilan) Kelas Dengan perincian :
­- 6 (Enam) Kelas untuk IPA
- 3 (Tiga) Kelas untuk IPS
Khusus kelas X Setiap kelasnya terdiri dari 34 (Tiga Puluh empat) Siswa.Untuk Kelas XI Setiap kelasnya terdiri dari 50 Siswa dan untuk Kelas XII Setiap kelasnya terdiri dari 45 Siswa. Dari 24 unit Kelas, Jumlah siswa seluruhnya sebanyak 1052 orang siswa.
4.      Personil
Personil Tenaga Edukatif SMA Negeri I Sungguminasa Kab. Gowa terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah/wali kelas/guru bidang studi dan staf tata usaha. Secara rinci sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah                                                                                   01 Orang
b. Wakil Kepala Sekolah (Bid.Kesiswaan,Humas dan Kurikulum)       06 Orang
c. Wali Kelas                                                                                           24 Orang
d. Guru Bidang Studi (Termasuk Wali Kelas)                                        57Orang
e. Staf Tata Usaha Dan Pesuruh                                                             15 Orang
Berikut ini rincian jumlah guru dengan bidang studinya :
- Bidang Studi Penjaskes                                                                  03 Orang
- Bidang Studi Agama                                                                      03 Orang 
- Bidang Studi Geografi                                                                    04 Orang
- Bidang Studi Sejarah                                                                      03 Orang
- Bidang Studi Ekonomi                                                                    03 Orang                   
- Bidang Studi Sosiologi                                                                    03 Orang
- Bidang Studi Tata Negara                                                               01 Orang
- Bidang Studi Antropologi                                                               01 Orang
- Bidang Studi Akuntansi                                                                  02 Orang
- Bidang Studi Bahasa Jerman                                                           02 Orang
- Bidang Studi Bahasa Inggris                                                           04 Orang
- Bidang Studi Bahasa Indonesia                                                       05 Orang
- Bidang Studi Matematika                                                                04 Orang
- Bidang Studi Seni Rupa                                                                   03 Orang
- Bidang Studi Fisika                                                                          03 Orang
- Bidang Studi Biologi                                                                        06 Orang
- Bidang Studi Kimia                                                                          03 Orang
- Bidang Studi PPKN                                                                          02 Orang
- Bidang Studi Komputer                                                                    01 Orang
- Guru BK                                                                                           05 Orang
BAB II
PELAKSANAAN DAN PERMASALAHAN
PENDIDIKAN DI SEKOLAH
A. Pelaksanaan dan Ulasan Pendidikan
Proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Sungguminasa Kab. Gowa dilakukan secara terjadwal. Setiap guru bidang studi menjalankan tugas mengajar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan setiap semester. Dalam sepekan kegiatan belajar mengajar ini berlangsung selama (6) enam hari kerja.
Mahasiswa PPL melaksanakan tugasnya sesuai dengan petunjuk dari guru pamong. Namun demikian peran serta dosen pembimbing  juga sangat kami harapkan demi kelancaran pelaksanaan praktek pengalaman lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Sungguminasa.
Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang terdiri dari 18  orang diamanahkan untuk mengajar bidang studi PAI. Dengan jumlah 10 mahasiswa PPL yang mengajar di kelas X (sepuluh) dan 8 orang yang mengajar di kelas XI (Sebelas) baik Kelas IPA maupun IPS. Selain mengajarkan bidang studi PAI mahasiswa PPL juga diamanahkan untuk ikut serta dalam pelaksanaan pesantren Ramadhan selama sepekan dalam bulan Ramadhan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Sungguminasa berjalan sesuai dengan kalender akademik yang dikoordinasi oleh wakil kepala sekolah. Dan kegiatan yang menyangkut pengelolaan pelaksanaan kurikulum hingga saat ini tidak mendapatkan hambatan yang berarti dalam pelaksanaannya.
Pengadaan prasarana dan sarana di 1ingkungan sekolah cukup menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya beberapa laboratorium (IPA, Bahasa, dan Komputer), prasarana olahraga, perpustakaan, dan infrastruktur lainnya. Khusus bidang studi Pendidikan Agama Islam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas berjalan dengan lancar. Siswa, memiliki semangat belajar dengan materi yang diberikan sehingga lebih mudah memahaminya.

B. Permasalahan dan Ulasan Pendidikan
Mata pelajaran Pendidikan agama Islam merupakan bidang studi yang pada umumnya materinya berupa latihan. Oleh karena itu, harus lebih kontinu dalam mengajarkannya kepada siswa. Kami sebagai mahasiswa PPL di SMA negeri 1 sungguminasa senantiasa pula berhadapan dengan berbagai masalah, baik yang menyangkut materi maupun teknik pelaksanaan.
Pengajaran matematika di SMA Negeri 1 Sungguminasa Gowa khususnya di kelas XI terdiri dari 2 jam mata pelajaran. dalam setiap minggu dan dilaksanakan dalam dua kali tatap muka.
Selama mengikuti proses latihan dan praktek mengajar kurang lebih 3 bulan, boleh dikatakan bahwa permasalahan yang berkaitan dengan PAI hanya sedikit namun demkian bukan berarti tidak ada. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Silabus merupakan salah satu komponen dari kurikuler yang sangat penting artinya, khususnya bagi para guru yang akan menyampaikan materinya di depan kelas. Dengan adanya silabus, maka seorang guru akan mengetahui tujuan yang akan dicapai secara jelas, metode, media, dan penyusunan alat evaluasi. Dengan demikian tujuan pengajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diinginkan.
Mahasiswa sebagai tenaga pengajar dalam hal ini mendapat bimbingan dalam pembuatan silabus dari guru pamong. Namun mengenai hal penyusunan silabus ini sedikit ada perbedaan dengan yang telah dipelajari di bangku kuliah namun atas bimbingan guru pamong maka semuanya basa diatasi dan dapat disesuaikan.
  1. Dari mahasiswa PPL sendiri adalah kurangnya kesiapan dan pengalaman dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode yang tepat di kelas. Hal-hal teknis seperti penguasaan kelas, masih menjadi kendala. Faktor kewibawaan mahasiswa PPL juga menjadi persoalan mengingat mahasiswa PPL rata-rata masih berusia sangat muda. Hal ini terkadang membuat siswa-siswa tidak segan dan respek dengan pengajaran yang diberikan oleh mahasiswa PPL.
3.   Dari siswa itu sendiri adalah kurang respek terhadap mahasiswa PPL. Mereka terkadang menganggap remeh pengajaran matematika oleh mahasiswa PPL. Hal ini terlihat dari tugas-tugas yang tidak dikerjakan, mengerjakan tugas mata pelajaran lain, bermain dan tidak memperhatikan guru selama pengajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung, dan hal-hal lainnya.
Meskipun demikian, mahasiswa PPL menganggap masalah-masalah diatas lumrah terjadi dimana mahasiswa baru pertama kali berhadapan dengan siswa secara langsung dalam kelas. Semua masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan baik dikarenakan mahasiswa sudah dibekali beberapa ilmu pengetahuan pendidikan dan pengajaran serta berkat bantuan dari guru pamong sebagai pemegang mata pelajaran tersebut beserta saran-saran dari dosen pembimbing.


BAB III

PELAKSANAAN PPL DAN PENANGGULANGAN MASALAH PROSES
PEMBELAJARAN BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A.    Pelaksanaan PPL setiap Mahasiswa
1.       Kegiatan Orientasi dan Pengenalan Latar Belakang Sekolah dan Kegiatan Pembelajaran Bidang Studi
Kegiatan orientasi dan pengenalan latar belakang sekolah dilakukan pada saat penerimaan mahasiswa PPL di sekolah sampai selesainya masa orientasi di sekolah, yaitu dalam waktu satu minggu.
Dari hasil kegiatan tersebut dapat diperoleh beberapa pengalaman dan informasi tentang SMA Negeri 1 Sungguminasa pada kegiatan ini kami mahasiswa PPL mendapat manfaat sebagai berikut:
a.       Mengenal secara langsung kepala sekolah, guru pamong, para guru, dan pegawai tata usaha yang dapat membantu kami selama melakukan Praktek Pengalaman Lapangan di sekolah.
b.      Mengenal sarana dan prasarana yang ada di sekolah sehingga memudahkan bagi kita untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut apabila kita butuhkan. Selain itu kami mengetahui letak lokasi, situasi dan kondisi sekolah SMA Negeri I Sungguminasa.
c.       Dapat mengetahui tugas-tugas guru, tata tertib guru, tam tertib tam usaha, tam tertib siswa dan mahasiswa PPL.
2.       Kegiatan Latihan Mengajar
Sebelum masuk kelas mahasiswa PPL harus membuat silabus dengan petunjuk dari guru pamong. Dalam silabus termuat Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok, Indikator, Pengalaman Belajar, Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian atau Evaluasi. Baik tidak silabus yang dibuat akan berpengaruh pada penyampaian materi pelajaran kepada siswa.
Penampilan dalam mengajar merupakan suatu proses yang memegang andil besar terhadap penguasaan ruangan. Dengan penampilan yang rapi dan menarik akan mendorong siswa untuk mengikuti pelajaran yang diberikan. Pada saat memberikan pelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dikuasai. Oleh karena itu, perlu kesiapan yang matang sebelum mengajar dalam kelas.
B.     Kegiatan Penanggulangan Masalah
Masalah yang muncul pada saat PPL di SMA Negeri 1 Sungguminasa biasanya adalah ketidaksiapan sebagai guru PPL dan penguasaan dalam kelas. Agar masalah tersebut dapat diatasi dan untuk mencapai keberhasilan yang baik dalam menyampaikan materi di kelas, maka sebaiknya dilakukan hal-hal:
a.       Membuat silabus sebelum mengajar yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru pamong.
b.      Menguasai materi pelajaran yang akan disajikan dengan baik.
c.       Menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.














BAB IV
KEGIATAN OBSERVASI DAN ORIENTASI DI SEKOLAH LATIHAN
A.    Jenis Kegiatan
      Untuk bisa bergelut dengan komunitas yang baru, maka seseorang mesti mengenal kondisi lingkungan yang ia masuki. Begitu pula dengan mahasiswa PPL yang diharuskan mengikuti kegiatan orientasi dan pengenalan latar belakang sekolah.
Kegiatan observasi di sekolah dalam rangka praktek ini adalah sebagai berikut:
  1. Berkenalan dengan Kepala Sekolah, Guru Pamong, guru-guru dan staf sekolah lainnya.
  2. Mengenali sekolah, gedung sekolah, ruangan-ruangan (ruang kelas, ruang tata usaha, dll) dan fasilitas lainnya.
  3. Menanyakan kepada guru pamong tentang tugas-tugas seorang guru di sekolah, tata tertib sekolah baik tata tertib untuk guru/staf sekolah lainnya, tata tertib siswa maupun tata tertib mahasiswa PPL.
  4. Berkenalan dengan siswa dan menulis nama-nama terutama siswa-siswa di kelas dimana mahasiswa PPL akan melakukan praktek pengajaran.
  5. Mempelajari dan mencatat model persiapan mengajar guru pamong.
  6. Mengobservasi pelaksanaan mengajar guru pamong dan mencatat;
a.       Cara mengajar/metode mengajar
b.      Cara guru mengola kelas
c.       Dan lain-lain
  1. Merencanakan kegiatan praktek lapangan selanjutnya yang meliputi: Tugas mengajar di kelas 14 kali, termasuk 1 kali tes sumatif dan 1 kali ujian praktek mengajar.
  2. Menyampaikan hasil observasi dan orientasi ini kepada guru pamong dan pembimbing  untuk ditandatangani dan diberi nilai.

B. Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan selama 1 minggu (6 hari kerja)
C. Pembimbing
  1. Dosen Pembimbing/ yang mewakili mengantar mahasiswa asuhannya ke sekolah dan memperkenalkan kepada kepala sekolah, guru pamong dan guru-guru lainnya serta staf administrasi sekolah.
  2. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang tugas yang akan dilaksanakan khususnya dalam kegiatan obervasi orientasi.
  3. Pelaksanaan kegiatan selanjutnya dikoordinasikan bersama dosen pembimbing dan guru pamong.


KEGIATAN I
Berkenalan dengan pimpinan sekolah, guru pamong, guru-guru lain dan staf tata usaha sekolah.
1.      Nama-Nama Pimpinan Sekolah
NO
NAMA
JABATAN
ALAMAT RUMAH
1
Drs.H.Muh.Hasbi
Kepala Sekolah
BTN Anak Gowa
2
Drs. H. Muh. Syakri B.
Wakil kepala sokolah
Syeh Yusuf No. 153 Mks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar